Distromedia tengah ekspansif menawarkan keagenan CD tutorial komputer dan aplikasi bisnis. Bisnis mudah, investasi rendah, dan laba merekah. Seperti apa pola keagenannya?
Peluang bisnis di bidang pendidikan berbasis IT selalu dinamis. Menariknya, semua itu menawarkan peluang bisnis yang mudah dijalankan, dengan nilai investasi yang rendah. Salah satunya Distromedia, perusahaan distributor CD tutorial dan aplikasi bisnis. “Distromedia menjual produk CD pembelajaran komputer. Distromedia, melalui mitra kerjanya juga menyediakan CD Pembelajaran anak-anak, CD Pembelajaran Sekolah, dan CD Softaware aplikasi bisnis,” kata Arif Hakim, Managing Director PT Distromedia Sinergi Utama.
Terkait dengan pengembangan bisnisnya, Distromedia yang saat ini sudah memiliki distribusi berbasis counter, kerjasama dengan Toko Buku Gramedia dan distribusi sistem keagenan.Walau hal tersebut Distromedia belum menggunakan hak ekslusifitas wilayah secara ketat. “Saat ini Distromedia belum menerapkan hak eksklusif utuk beberapa wilayah tertentu, karena resource yang terbatas di setiap agen,” katanya. Namun mulai 2012 ini, Arif menambahkan, Distromedia meluncurkan sistem direct selling berbasis keagenan dan menerapkan hak ekslusifitas wilayah yang ketat.
Sistem direct selling memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memiliki income tambahan, atau income utama. “Sebab bisnis ini mudah dan investasinya rendah, yang dibutuhkan adalah keseriusan dan kejelian membidik segmen pasar,” katanya. Support system akan diberikan secara berkala sehingga akan banyak membantu para distributor atau agen untuk memperkenalkan dan menjual produknya. “Dalam sistem baru ini, kami akan memberikan komisi dan bonus menarik, diantaranya komisi penjualan, komisi pemasaran, bonus konsistensi, bonus persistensi, dan bonus prestasi,” ujarnya.
Di tahun 2012 ini, Arif mengatakan Distromedia sedang membenahi management untuk menjawab keinginan pasar dan bisa terus sustain, serta mengeksplorasi pasar Indonesia secara lebih baik. Ia menambahkan, peluang keagenan Distromedia masih terbuka lebar, khususnya di daerah-daerah selain Lampung, Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Jogjakarta. “Di luar daerah tersebut, pangsa pasarnya bagus, namun kami belum ada jaringan di sana,” katanya. Bahkan, ia menambahkan, di 5 daerah yang ada saat ini menjadi titik distribusi Distromedia pun masih memiliki peluang yang sangat luas, khususnya bagi mereka yang mau mensosialisasikan dan mendistribusikan sistem media belajar mandiri ini ke masyarakat umum.
Investasi untuk bermitra dengan Distromedia sangat murah. “Dengan nilai investasi dibawah Rp 1 jt sudah dapat menjalankan usaha kemitraan ini,” ujarnya. Syaratnya hanya melakukan pembelian awal minimal 15 pcs. Pembelian selanjutnya dapat kurang dari nilai tersebut. Bahkan, katanya, tanpa modal pun dapat dijalankan, misalnya pihak distributor merekomendasikan pengiriman produk ke salah satu customer yang sudah mendapatkan sosialisasi dari distributor yang bersangkutan. “Selama memiliki identitas yang jelas dan goal setting atas distribusi yang akan dijalankannya, siapapun berpotensi untuk menjadi mitra kami,” katanya. Pihak Distromedia akan mendampingi dan mensupport proses pendistribusian secara intens.
Kini, Distromedia tengah mengembangan dan inovasi produk. Produk yang dimiliki Distromedia saat ini merupakan produk pembelajaran komputer. “Untuk pengembangan distribusi, kami akan menjalin dengan pihak-pihak tertentu untuk mewujudkan RUMAH BELAJAR, guna menjembatani para calon customer yang tidak memiliki komputer. Karena komputer merupakan syarat utama untuk menjalankan sistem pembelajaran yang ada,” demikian obsesi Arif.
Margin untuk distributor dan agen cukup besar. “Kami akan memberikan pay out distribusi sebesar 50% dari harga banderol produk. Dan itu berlaku untuk semua distributor atau agen yang menjadi mitra Distromedia. Pay out 50% itu akan di-expand ke dalam sistem komisi dan bonus yang sudah ditetapkan oleh Distromedia,” katanya. Saat ini Distromedia memiliki 3 agen aktif, mereka juga memiliki beberapa agen di beberapa daerah. Selain itu, distromedia memiliki 6 counter di TB Gramedia di beberapa kota. Namun, kesempatan bagi calon agen atau mitra yang ingin bergabung masih terbuka, baik yang berkaitan dengan direct selling atau memiliki counter di TB Gramedia.
Selama ini Distromedia memberikan support berupa promosi dan pameran. “Mulai tahun 2012 ini kami coba memberikan training berkala kepada mitra yang sudah bergabung,” katanya. Soal persaingan di pasar, ia justru tak terlalu khawatir. Baginya, yang dibutuhkan saat ini adalah inovasi produk itu sendiri. “Kita bergerak di bidang teknologi sehingga mau tidak mau harus mengupdate produk yang ada. Sebab pasar membutuhkan produk yang dinamis,” katanya. Nah, upaya mengakomodir hal ini masih lemah, sehingga banyak vendor yang belum mampu merambah bidang multimedia yang lain. Menurutnya, begitu cepatnya perubahan teknologi, diperlukan edukasi market secara berkala pula. “Jika kami hanya memikirkan persaingan justru semakin menguras resource yang ada.”
Kemampuan up date dan up grade teknologi adalah syarat mutlak untuk sukses di bisnis ini. Saat ini, masih kata Arif, vendor dipaksa mampu meng-create produk dengan kompabilitas tinggi agar mempermudah user untuk mengaksesnya. Bagaimana produk bisa diakses di berbagai Operating System(OS)? “Itu langkah awal yang terpenting,” katanya. Apalagi sekarang muncul banyak OS yang semakin popular layaknya android dan OS blackberry.
Target tahun 2012 adalah tertatanya system produksi yang berkesinambungan dan terealisasinya sistem distribusi yang terpadu. “Dua hal itu sudah merupakan pencapaian yang sangat bagus,” imbuhnya. Ditambah dengan branding melalui media cetak, online, pameran, dan aktif di social media, adalah cara untuk membesarkan Distromedia. “Diharapkan penetrasi pasar bisa cepat,” katanya.
Penasaran yang dimaksud, coba klik DISINI...
Peluang bisnis di bidang pendidikan berbasis IT selalu dinamis. Menariknya, semua itu menawarkan peluang bisnis yang mudah dijalankan, dengan nilai investasi yang rendah. Salah satunya Distromedia, perusahaan distributor CD tutorial dan aplikasi bisnis. “Distromedia menjual produk CD pembelajaran komputer. Distromedia, melalui mitra kerjanya juga menyediakan CD Pembelajaran anak-anak, CD Pembelajaran Sekolah, dan CD Softaware aplikasi bisnis,” kata Arif Hakim, Managing Director PT Distromedia Sinergi Utama.
Terkait dengan pengembangan bisnisnya, Distromedia yang saat ini sudah memiliki distribusi berbasis counter, kerjasama dengan Toko Buku Gramedia dan distribusi sistem keagenan.Walau hal tersebut Distromedia belum menggunakan hak ekslusifitas wilayah secara ketat. “Saat ini Distromedia belum menerapkan hak eksklusif utuk beberapa wilayah tertentu, karena resource yang terbatas di setiap agen,” katanya. Namun mulai 2012 ini, Arif menambahkan, Distromedia meluncurkan sistem direct selling berbasis keagenan dan menerapkan hak ekslusifitas wilayah yang ketat.
Sistem direct selling memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memiliki income tambahan, atau income utama. “Sebab bisnis ini mudah dan investasinya rendah, yang dibutuhkan adalah keseriusan dan kejelian membidik segmen pasar,” katanya. Support system akan diberikan secara berkala sehingga akan banyak membantu para distributor atau agen untuk memperkenalkan dan menjual produknya. “Dalam sistem baru ini, kami akan memberikan komisi dan bonus menarik, diantaranya komisi penjualan, komisi pemasaran, bonus konsistensi, bonus persistensi, dan bonus prestasi,” ujarnya.
Di tahun 2012 ini, Arif mengatakan Distromedia sedang membenahi management untuk menjawab keinginan pasar dan bisa terus sustain, serta mengeksplorasi pasar Indonesia secara lebih baik. Ia menambahkan, peluang keagenan Distromedia masih terbuka lebar, khususnya di daerah-daerah selain Lampung, Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Jogjakarta. “Di luar daerah tersebut, pangsa pasarnya bagus, namun kami belum ada jaringan di sana,” katanya. Bahkan, ia menambahkan, di 5 daerah yang ada saat ini menjadi titik distribusi Distromedia pun masih memiliki peluang yang sangat luas, khususnya bagi mereka yang mau mensosialisasikan dan mendistribusikan sistem media belajar mandiri ini ke masyarakat umum.
Investasi untuk bermitra dengan Distromedia sangat murah. “Dengan nilai investasi dibawah Rp 1 jt sudah dapat menjalankan usaha kemitraan ini,” ujarnya. Syaratnya hanya melakukan pembelian awal minimal 15 pcs. Pembelian selanjutnya dapat kurang dari nilai tersebut. Bahkan, katanya, tanpa modal pun dapat dijalankan, misalnya pihak distributor merekomendasikan pengiriman produk ke salah satu customer yang sudah mendapatkan sosialisasi dari distributor yang bersangkutan. “Selama memiliki identitas yang jelas dan goal setting atas distribusi yang akan dijalankannya, siapapun berpotensi untuk menjadi mitra kami,” katanya. Pihak Distromedia akan mendampingi dan mensupport proses pendistribusian secara intens.
Kini, Distromedia tengah mengembangan dan inovasi produk. Produk yang dimiliki Distromedia saat ini merupakan produk pembelajaran komputer. “Untuk pengembangan distribusi, kami akan menjalin dengan pihak-pihak tertentu untuk mewujudkan RUMAH BELAJAR, guna menjembatani para calon customer yang tidak memiliki komputer. Karena komputer merupakan syarat utama untuk menjalankan sistem pembelajaran yang ada,” demikian obsesi Arif.
Margin untuk distributor dan agen cukup besar. “Kami akan memberikan pay out distribusi sebesar 50% dari harga banderol produk. Dan itu berlaku untuk semua distributor atau agen yang menjadi mitra Distromedia. Pay out 50% itu akan di-expand ke dalam sistem komisi dan bonus yang sudah ditetapkan oleh Distromedia,” katanya. Saat ini Distromedia memiliki 3 agen aktif, mereka juga memiliki beberapa agen di beberapa daerah. Selain itu, distromedia memiliki 6 counter di TB Gramedia di beberapa kota. Namun, kesempatan bagi calon agen atau mitra yang ingin bergabung masih terbuka, baik yang berkaitan dengan direct selling atau memiliki counter di TB Gramedia.
Selama ini Distromedia memberikan support berupa promosi dan pameran. “Mulai tahun 2012 ini kami coba memberikan training berkala kepada mitra yang sudah bergabung,” katanya. Soal persaingan di pasar, ia justru tak terlalu khawatir. Baginya, yang dibutuhkan saat ini adalah inovasi produk itu sendiri. “Kita bergerak di bidang teknologi sehingga mau tidak mau harus mengupdate produk yang ada. Sebab pasar membutuhkan produk yang dinamis,” katanya. Nah, upaya mengakomodir hal ini masih lemah, sehingga banyak vendor yang belum mampu merambah bidang multimedia yang lain. Menurutnya, begitu cepatnya perubahan teknologi, diperlukan edukasi market secara berkala pula. “Jika kami hanya memikirkan persaingan justru semakin menguras resource yang ada.”
Kemampuan up date dan up grade teknologi adalah syarat mutlak untuk sukses di bisnis ini. Saat ini, masih kata Arif, vendor dipaksa mampu meng-create produk dengan kompabilitas tinggi agar mempermudah user untuk mengaksesnya. Bagaimana produk bisa diakses di berbagai Operating System(OS)? “Itu langkah awal yang terpenting,” katanya. Apalagi sekarang muncul banyak OS yang semakin popular layaknya android dan OS blackberry.
Target tahun 2012 adalah tertatanya system produksi yang berkesinambungan dan terealisasinya sistem distribusi yang terpadu. “Dua hal itu sudah merupakan pencapaian yang sangat bagus,” imbuhnya. Ditambah dengan branding melalui media cetak, online, pameran, dan aktif di social media, adalah cara untuk membesarkan Distromedia. “Diharapkan penetrasi pasar bisa cepat,” katanya.
Penasaran yang dimaksud, coba klik DISINI...