Hal pertama yang harus kamu lakukan jika ingin memasarkan sebuah produk adalah kamu perlu mencari tahu tentang produk tersebut dan target pasarnya. Kamu harus bisa mengetahui sebuah produk dapat diterima atau tidak di pasaran, maka kamu perlu melakukan riset marketing atau pemasaran.
Jika kamu melakukan proses ini, maka kamu akan mengetahui jasa atau produk yang ditawarkan, dimana jasa atau produk tersebut dibutuhkan, dan juga kualitas produk yang sering diincar para konsumen. Dengan ini, kamu juga bisa mengetahui seberapa banyak atau seberapa besar potensi permintaan. Kapan sebuah permintaan tersebut memuncak atau kapan menurun.
Apa itu Riset Marketing?
Secara definisi, riset marketing atau pemasaran dalam bahasa asing dengan nama research marketing merupakan suatu kegiatan atau aktivitas penelitian sistematis mulai dari perencanaan, perumusan masalah, pengumpulan data, tujuan penelitian, pengolahan data, serta informasi, kemudian menjadi interpretasi hasil penelitian.
Jadi, secara sederhana, kegiatan ini dilakukan pebisnis untuk mengetahui permintaan atau apa yang dibutuhkan di pasar konsumen atau calon pelanggan. Dan riset yang dilakukan biasanya merupakan pekerjaan tim marketing.
Pihak perusahaan, khususnya bagian pemasaran harus mengetahui strategi pemasaran apa yang sesuai dan juga apa saja yang perlu dievaluasi, guna untuk merebut peluang.
Fungsi Riset Marketing
Riset marketing mempunyai empat fungsi utama, yakni :
1. Evaluating
Berfungsi mengevaluasi program pemasaran yang telah diterapkan sebelumnya, dan melakukan review pada brand positioning dengan membandingkan produk kompetitor.
2. Understanding
Understanding yaitu memahami kebutuhan serta keluhan pelanggan sebagai suatu insight atau masukan yang penting bagi pebisnis atau perusahaan.
3. Predicting
Ketika brand baru ingin membidik target pasar, maka riset ini akan sangat diperlukan, sebagai acuan utama dalam memprediksi target pasar baru. Begitu juga jika pebisnis ingin menentukan strategi marketing baru.
4. Controlling
Dengan melihat data aktivitas pada pasar. Data tersebut meliputi bagaimana posisi produk yang kita jual dihadapan pelanggan, demografi, tren, dan efektivitas peralatan marketing yang digunakan.
Objek Riset di Pasaran
Berikut adalah hal-hal yang biasanya menjadi objek ketika marketer melakukan riset di pasaran :
1. Harga
Objek ini berfungsi mengukur daya beli konsumen, berapakah besaran harga yang menjadi peluang jasa atau produk akhirkan dibeli atau digunakan.
2. Produk
Objek riset ini meliputi kualitas produk, nilai produk, kegunaan produk, rupa produk, dan juga manfaat produk.
3. Alat pemasaran
Riset ini untuk mendeteksi seberapa efektif alat yang digunakan untuk marketing produk.
4. Distribusi
Objek ini digunakan sebagai efektivitas alur distribusi sebuah produk kepada pelanggan.
5. Konsumen
Objek riset ini juga tak kalah pentingnya, yakni konsumen. Hal ini untuk menganalisa kebutuhan dan perilaku belanja konsumen.
Empat Metode Riset Pemasaran
Riset marketing terbagi menjadi dua jenis, yakni riset primer, dan yang kedua riset sekunder. Riset marketing primer merupakan riset yang datanya berasal secara responden atau langsung dari objek riset. Contoh riset primer ialah riset jumlah konsumen yang menyukai produk A, riset daya beli pelanggan, dan sebagainya.
Sedangkan riset marketing sekunder merupakan riset ketika sebuah data sedang diolah, serta sedang berlangsung. Riset pasar ini bertujuan untuk evaluasi dan kontrol terhadap aktivitas marketing yang sedang berlangsung. Contoh dari riset sekunder ialah jumlah konsumen yang membeli barang, jumlah konsumen yang berkunjung ke situs bisnis kamu.
Selain itu, ada beberapa riset marketing atau metode penelitian untuk mengetahui kondisi pasar, antara lain:
1. Daftar Pertanyaan atau Kuesioner
Membuat daftar pernyataan atau kuesioner adalah metode riset marketing dengan cara memberikan sebuah daftar atau formulir pertanyaan seputar produk atau hal yang dibutuhkan. Sebelum melakukan ini, kamu perlu siapkan calon responden.
Cobalah memilih calon responden atau pelanggan yang potensial membantu kamu dalam menjawab pertanyaan kuesioner. Pastikan juga pelanggan yang kamu pilih mau bekerjasama dalam mengisi kuesioner dengan jujur dan benar.
Mungkin jika diperlukan, kamu bisa memberikan sebuah insentif atau hadiah sebagai tanda kenang-kenangan atau tanda ucapan terimakasih. Contohnya, jika kamu melakukan riset pada bisnis pakaian trend terbaru, kamu dapat memilih responden dari kalangan remaja hingga dewasa untuk menilai.
2. FGD atau Focus Group Discussion
Kedua, metode menggunakan FGD atau Focus Group Discussion, yakni dengan membuat grup diskusi. Kamu bisa membuat kelompok atau grup misalnya terdiri dari 20 orang, dalam grup tersebut berisi 3 orang peneliti, 2 orang moderator, dan peserta responden.
Moderator bertugas mengarahkan bagaimana jalannya diskusi, sedangkan peneliti bertugas mencatat dan merekam kegiatan yang ada serta pengamatan atas reaksi, respon, dan komentar konsumen. FGD atau Focus Group Discussion juga bisa dilakukan dengan kelompok berbeda, namun memiliki niat yang sama.
3. Melakukan Survei
Kemudian, metode riset dengan melakukan survey, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan seputar jasa atau produk yang akan kamu riset. Pemilihan calon responden bisa secara acak atau sukarelawan. Metode ini mirip memberikan kuesioner, tetapi survei cenderung lebih cepat dan singkat daripada kuesioner.
4. Observasi
Kemudian, metode observasi, metode ini bersifat deskriptif. Di mana kamu harus mengamati langsung situasi dalam pasar baik mengamati outlet berita atau mengamati trend terkini melalui media sosial. Kamu bisa mengamati dengan terjun langsung ke pasar atau menganalisa sebab-akibat.
Langkah Dasar Melakukan Riset Marketing
Kira-kira apa saja langkah dalam melakukan riset pasar? Berikut penjelasannya?
1. Merumuskan Masalah
Hal yang biasa marketer lakukan sebelum meninjau pasar ialah dengan merumuskan masalah terlebih dahulu. Rumusan masalah ini sangat penting agar kita paham betul dengan tujuan dan target yang akan dicapai. Dasar riset disusun adalah untuk menghasilkan informasi akurat atas permasalahan dan kesimpulan yang sedang kita hadapi.
Misalnya, masalah bagaimana kita menentukan biaya untuk iklan atau promosi, maka perumusannya bagaimana cara mengetahui besaran biaya yang dibutuhkan.
2. Membuat Desain Riset Marketing
Kemudian membuat desain riset, untuk menentukan prosedur dengan rinci bagaimana cara mengumpulkan data, pengujian hipotesis, dan kemungkinan menggunakan model kuesioner. Membuat desain riset marketing ini didasarkan pada tugas para marketer yang akan dilakukan untuk menghasilkan kesimpulan tertentu secara tepat.
3. Metode Pengumpulan Data
Kemudian metode pengumpulan data, biasanya data yang digunakan untuk penelitian yakni data primer dan sekunder. Data primer adalah data diambil langsung dari pasar atau lapangan, lalu data sekunder biasanya data yang diperoleh dari buku, atau melalui Internet, website, atau blog dan pustaka lain yang tepat dan relevan.
4. Metode Sampling dan Mengumpulkan Data
Metode selanjutnya adalah dengan mengambil sampel dan mengumpulkan data dari lapangan. Kamu bisa mengumpulkan data dan informasi berdasarkan metode sampling yang kamu gunakan, baik itu probability sampling atau non probability.
5. Analisis dan Interpretasi Data
Kemudian, data yang telah dikumpulkan dapat kita analisa, sebab tanpa analisis dan interpretasi data, kita tidak akan pernah mendapatkan sebuah kesimpulan.
Kamu bisa memulai dari editing, analisa statistik, tabulasi, dan interpretasi data. Dan data yang telah diolah inilah yang akan membantumu memberikan kesimpulan dan petunjuk langkah selanjutnya.
6. Menyusun Laporan Riset Marketing
Terakhir, riset marketing atau riset pasar biasanya berupa kesimpulan, laporan hasil, dan rekomendasi penelitian yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Lalu pihak manajemen akan membuat keputusan yang berdasar pada hasil dari analisis dan interpretasi data sebelumnya.